1.GAMBARAN SITUASI

• Status tanggap darurat di Sulawesi Barat saat ini beralih menjadi Masa Transisi dan Pemulihan Pasca Gempa. Beberapa instansi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) terus mendampingi warga terdampak melalui berbagai kegiatan.
• Beberapa bantuan yang telah disalurkan pemerintah saat ini antara lain dalam bentuk makanan seperti beras, sarden, minyak, biskuit, vitamin, dan nonpangan, seperti popok bayi, pembalut, selimut, masker, dan terpal.  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengoperasikan helikopter untuk mendistribusikan bantuan dan mengevakuasi korban luka di desa-desa terpencil, seperti Seppong, Desa Ulumanda, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene. Jumlah penduduk yang terkena dampak: 107 orang meninggal dunia, 70.385 pengungsi, 2.943 luka-luka.
• Yang paling dibutuhkan oleh penduduk terdampak adalah makanan, pelayanan kesehatan, air bersih, alas tidur (selimut, kasur / keset), obat-obatan, alat pelindung diri (APD), rumah sementara dan alat kebersihan.

2. RESPON CARITAS

• Rapid Respon (RR) tahap pertama telah dilaksanakan pada 15 hingga 23 Januari 2021, dengan distribusi logistik 17 hingga 21 Januari dan layanan kesehatan. Total 3.057 paket sembako telah didistribusikan ke 22 desa yang berada di 7 kecamatan di 3 kabupaten: Mamuju, Mamasa & Majene. Sedangkan pelayanan kesehatan telah diberikan kepada 407 pasien yang tersebar di 14 desa di Kabupaten Mamuju. 69 relawan lokal dilibatkan dalam fase pertama ini.
• Beberapa relawan sudah kembali ke rumahnya masing-masing sementara relawan yang baru pun mulai tiba. Setiap relawan yang bekerja di Posko diwajibkan untuk menunjukkan sertifikat SWAB Antigen / PCR. Pada 8 Februari 2021, 40 relawan yang terlibat dalam fase tanggap darurat kedua telah lulus uji antigen cepat Sars-Cov.
• Caritas Indonesia telah menurunkan tiga relawan nasional terlatih dari Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Tanjung Karang dan Keuskupan Agung Semarang untuk bergabung dengan Tim yang ada di Posko memperkuat fase kedua.
• Pos Layanan Tanggap Darurat saat ini fokus pada persiapan fase kedua Rapid Respon, inventarisasi dan kontrol kualitas barang-barang bantuan, peralatan kebersihan, makanan & nutrisi untuk didistribusikan.

3. KOORDINASI

• Caritas Keuskupan Agung Makassar terus mengembangkan kerjasama dengan pemerintah daerah untuk mendapatkan update terkait bencana melalui pertemuan-pertemuan Klaster.

4. MEDIA & KOMUNIKASI

5. KOMITMEN & KONTRIBUSI

• Rapid Respon Project dimulai pada 25 Januari hingga 25 Maret 2021 dan akan dilaksanakan oleh Caritas Keuskupan Agung Makassar dengan pendampingan oleh Caritas Indonesia. Total anggaran yang diusulkan adalah € 249.999.97.
• Proyek RR menggunakan skema multi donor yang akan menghasilkan 1 laporan untuk semua donor.
• Caritas Indonesia dan Caritas Makassar akan melakukan Real-Time Evaluation (RTE) paling cepat pada awal Maret 2021. Pada 10 Februari 2021, akan berlangsung pertemuan dengan CIMOs pada pukul 16.00 WIB. Caritas Indonesia akan mengundang CIMOs yang ada di Indonesia untuk mendukung RTE melalui berbagi keahlian dan sumber daya mereka.
• Jaringan Caritas Indonesia terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak, terutama kelompok-kelompok rentan, yang belum menerima bantuan dari pemerintah karena akses jalan yang sulit dan tidak didukung oleh sarana transportasi mencapai Pos Pelayanan.
• Caritas Indonesia terus mendukung relawan yang bertugas di posko kemanusiaan dengan menyediakan APD dan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

6. NARAHUBUNG

• Leonardus Depa Dey: (ER-DRR Coordinator) Email: depadey@karina.or.id || Phone: +62 813-8344-8757
• Dhion Gumilang (Organization & Communication Coordinator) Email: dhion@karina.or.id || Phone: +62 821-3781-2238 || +62 811-9951-258
• Fr. Fredy Rante Taruk (Executive Director) Email: fredrtpr@karina.or.id || Phone: +62-811-805167