Uskup Agung: Mgr. Yustinus Harjosusanto, M.S.F.

Vikaris Jendral : RD. Moses Komela Avan

Sejarah Singkat

Pada tahun 1907, tiga orang imam Ordo Kapusin tiba dan menetap di Kampung Laham, daerah sekitar hulu Sungai Mahakam. Setelah mempelajari budaya setempat dan membuka sekolah Katolik pada tahun 1911, baptisan pertama kepada masyarakat Suku Dayak diberikan pada tahun 1913. Selanjutnya, karena Ordo Kapusin kekurangan tenaga imam, maka pada tahun 1926 tiga orang imam dari Misionaris Keluarga Kudus tiba di Laham dan pada tahun 1928, pusat pelayanan pastoral dipindahkan ke Tering.

Dengan dukungan tenaga baru, beberapa stasi pun dibuka, seperti di Long Pahangai dan Tiong Ohang (1936), Barong Tongkok (1937), Balikpapan (1930), Pulau Tarakan (1934) dan Samarinda (1933). Atas perkembangan ini, maka pada tahun 1938, Prefektur Apostolik Banjarmasin dibentuk dan dipisahkan dari Vikariat Apostolik Borneo di Pontianak dan selanjutnya pada tahun 1949 status Prefektur Apostolik ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik.

Pada 21 Februari 1955, wilayah Kalimantan Timur dipisah dan dibentuklah Vikariat Apostolik Samarinda dengan penunjukan Mgr. Jacques Henri Romeijn, MSF sebagai Vicaris Apostolik pada 10 Juli 1955. Beliau juga ditunjuk untuk meneruskan kepemimpinan wilayah Gerejawi ini ketika statusnya ditingkatkan menjadi Keuskupan penuh pada 3 Januari 1961. Setelah sempat mengalami sede vacante selama 12 tahun karena Mgr. Jacques Henri Romeijn, MSF mengundurkan diri pada 11 Februari 1975, maka Mgr. Michael C. Cornelis Coomans, MSF ditunjuk untuk mempimpin Keuskupan Samarinda sejak 30 November 1987 hingga beliau wafat pada 6 Mei 1992.

Sede vacante kembali terjadi hingga pada 5 April 1993, Mgr. Florentinus Sului Hajang Hau, MSF ditunjuk oleh Tahta Suci untuk memimpin wilayah Gerejawi ini. Pada masa inilah wilayah Keuskupan Samarinda dikurangi karena dibentuknya Keuskupan Tanjung Selor pada 9 Januari 2002. Setahun kemudian, tepatnya 29 Januari 2003, Keuskupan Samarinda ditingkatkan menjadi Keuskupan Agung Samarinda.

Namun, sede vacante terjadi lagi untuk ketiga kalinya selama 2 tahun selepas wafatnya Mgr. Florentinus Sului Hajang Hau, MSF pada 18 Juli 2013. Selama sede vacante itu, Pastor Yohanes Ola Keda ditunjuk sebagai Administrator Diocesan sampai ditetapkannya Mgr. Yustinus Harjosusanto, M.S.F. sebagai Uskup Agung Keuskupan Samarinda yang menjabat sejak 16 Februari 2015 hingga sekarang.

Informasi

Keuskupan Agung Samarinda

Jalan DI. Panjaitan No. 59A, Mugirejo, Sungai Pinang, Kalimantan Timur, 75117.

Ikuti Kami

April 2024
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930