Setiap orang hendaknya terlibat dalam membangun dunia melalui panggilannya masing-masing. Salah satu panggilan yang dimaksud adalah untuk menjadi pemimpin sekaligus pelayan bagi orang banyak sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai Gereja. Transformative Leadership adalah sebuah pelatihan yang dimaksudkan untuk membantu pribadi-pribadi dalam mencapai tujuan hidup atau perutusannya dan mampu menjadi pemimpin yang menggerakkan banyak orang. Kegiatan ini dilaksanakan di Wisma Canossa, Bintaro, pada tanggal 28 April – 1 Mei 2025 dan dihadiri oleh para peserta dari 15 keuskupan di Indonesia.
Pelatihan Transformative Leadership ini fokus pada atribut kepemimpinan yaitu membangun pemimpin yang mampu memberikan perubahan, khususnya dalam mencapai keberhasilan sebagai tim atau organisasi. “Kepemimpinan yang disadari sebagai panggilan menempatkan Tuhan berada di pusat kehidupan, pekerjaan, keputusan, dan tindakan para pemimpin, karena seorang pemimpin menyadari, bahwa tanggung jawab mereka diselesaikan bukan hanya untuk kemajuan duniawi tetapi juga untuk pengembangan Kerajaan Tuhan.” Menjadi pemimpin yang melayani berarti menjadi pemimpin yang memberikan dirinya untuk mengabdi Tuhan melalui sesama manusia. Itulah hakekat kepemimpinan sebagai pelayanan kepada Gereja.
Suasana Pelatihan Transformative Leadership di Wisma Canossa, Bintaro
Pelatihan ini diberikan kepada para pemimpin yang telah mengikuti Pelatihan MYFO dan diharapkan dapat menerapkan “Transformative Leadership” dalam kehidupan sehari-hari di tempat mereka berkarya. Para peserta dipandu oleh fasilitator secara perlahan untuk terlibat aktif dalam proses dan memahaminya, seperti misalnya tahapan untuk mengetahui Karakteristik Kepemimpinan Transformatif, Tingkat Kepemimpinan, Cara Mengukur Level Kepemimpinan, Menentukan Tujuan Hidup, Memahami Kategori Lima Kecerdasan Emosional, dan bahan-bahan diskusi atau latihan lainnya.
Peserta Pelatihan Transformative Leadership
Pelatihan ini diselenggarakan dengan metode workshop yang mana para peserta juga dilibatkan dalam menyusun buku modul Transformative Leadership yang akan digunakan oleh Caritas Indonesia beserta jaringannya. Caritas Indonesia ingin membangun kepemimpinan yang hebat yang dijalankan oleh orang-orang yang memiliki ideologi, keyakinan, dan pemahaman yang hebat mengenai diri mereka dan orang lain sehingga mampu menggerakkan pelayanan kemanusiaan di Indonesia yang mencapai kaum lemah, miskin, terpinggirkan dan difabel.
Selain Rm. Fredy Rante Taruk, Pr sebagai fasilitator utama, hadir juga Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ dan Mgr. Pius Riana Prapdi sebagai pembimbing pelatihan dan para pendamping pelatihan dari anggota Badan Pengurus Yayasan KARINA-KWI. Pelatihan ini terselenggara atas dukungan dari Komisi PSE-KWI, KKP-PMP KWI, Caritas Australia, dan CRS.
SALAM BELARASA
