Komitmen Caritas Indonesia untuk membangun ketangguhan dari tingkat keuskupan hingga komunitas paroki dalam menghadapi bencana terus berlanjut. Di Keuskupan Denpasar, sebanyak 37 peserta dari tiga paroki terpilih: Paroki Kuta (Bali Tengah), Paroki Mataram (Lombok, NTB), dan Paroki Gumbrih (Bali Barat) mengikuti pelatihan tahap kedua bertajuk Lokalatih Manajemen Bencana dan Keluarga Tangguh, yang diselenggarakan pada 24–26 Juli 2025 di Rumah Pastoral Gereja Santo Fransiskus Xaverius, Kuta.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Caritas Indonesia yang bekerja sama dengan keuskupan-keuskupan di seluruh Indonesia, dengan tujuan mendorong paroki menjadi komunitas yang tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman bencana. Dalam pendekatan ini, seluruh elemen paroki, mulai dari Pastor Paroki, Dewan Pastoral Paroki, hingga umat membentuk satu kesatuan yang tangguh dalam mengenali risiko, memperkuat kapasitas, dan merespons secara cepat serta bermartabat saat terjadi bencana.
Pelatihan ini secara khusus menekankan pentingnya kesiapsiagaan yang terstruktur, pemetaan risiko berbasis lokal, serta strategi pemulihan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas. Paroki Tangguh tidak hanya diarahkan untuk merespons bencana secara efektif, tetapi juga membangun kemitraan erat dengan pemerintah dan berbagai elemen masyarakat di sekitarnya. Dengan demikian, proses pemulihan dapat berlangsung secara menyeluruh dan bermartabat, memastikan bahwa setiap warga terdampak mendapatkan perhatian dan dukungan yang layak.
Melalui program ini, Keuskupan Denpasar berharap akan lahir semakin banyak paroki yang menjadi simbol nyata kasih dan kepedulian. Paroki-paroki ini diharapkan mampu melindungi umat dan lingkungan sekitarnya, memperkuat solidaritas komunitas, serta berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih tangguh dan bermartabat.
SALAM BELARASA