KUTA – Caritas Indonesia bersama Caritas PSE Keuskupan Denpasar menyelenggarakan Pelatihan Standar Layanan Kemanusiaan Program Paroki Tangguh Bencana pada 26–30 Mei 2025 di Paroki St. Fransiskus Xaverius, Kuta. Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Gerakan Paroki Tangguh Bencana, Caritas Indonesia yang tahun ini dilaksanakan di enam keuskupan terpilih di seluruh Indonesia, termasuk Keuskupan Denpasar.
Tiga paroki yang mengikuti pelatihan ini adalah Paroki St. Maria Immaculata Mataram, Paroki St. Maria Ratu Gumbrih, dan Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta. Masing-masing paroki mengutus 10 orang peserta, sehingga total peserta berjumlah 30 orang.
Atmosfer Pelatihan Paroki Tangguh Bencana di Keuskupan Denpasar
Direktur Caritas PSE Keuskupan Denpasar, RD. Evensius Dewantoro, menjelaskan bahwa ketiga paroki tersebut dipilih berdasarkan kerentanan terhadap bencana dan posisi strategis. “Mataram dan Gumbrih merupakan wilayah rawan bencana seperti gempa dan banjir, sedangkan Kuta sangat strategis karena dekat dengan bandara dan berperan penting dalam menjembatani bantuan kemanusiaan,” jelasnya.
Pelatihan ini bertujuan untuk membentuk relawan tangguh dan membangun ketahanan komunitas dalam menghadapi bencana. “Kita memang tidak berharap terjadi bencana, tetapi jika terjadi, para relawan sudah siap. Yang utama adalah ketangguhan komunitas,” ujar RD. Evensius.
Fasilitator Pelatihan dari Caritas Indonesia: Edy (kiri) dan Frans (kanan)
Pelatihan ini juga menjadi bagian dari Program THRIVE (Transformative Humanitarian Response Through Parish Initiative and Empowerment), yang dikembangkan Caritas Indonesia dalam Rencana Strategis 2023–2027. Program ini menekankan pada peningkatan kapasitas paroki, kesadaran risiko bencana, dan penguatan komunitas berbasis solidaritas serta kearifan lokal.
Acara pelatihan dibuka secara resmi dengan perayaan Ekaristi di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta, dipimpin oleh Vikjen Keuskupan Denpasar, RD. Herman Yoseph Babey, didampingi RD. Evensius Dewantoro dan RD. Ardianus Marlianto.
Vikjen RD. Herman Yoseph Babey (tengah), Direktur Caritas Keuskupan Denpasar RD. Evensius Dewantoro (kanan) dan RD. Ardianus Marlianto saat memimpin misa pembukaan pelatihan
Dalam homilinya, RD. Babey mengingatkan bahwa para murid Kristus dipanggil untuk menjadi saksi bagi mereka yang menderita. “Bapak-Ibu adalah orang-orang pilihan seperti para murid, yang mengikuti pelatihan ini untuk membekali diri dan diutus dalam karya kemanusiaan,” pesannya.
Menutup Misa, RD. Evensius menyampaikan apresiasi atas komitmen peserta yang rela meninggalkan pekerjaan dan keluarga selama lima hari. Ia menegaskan pentingnya mengikuti pelatihan secara penuh. “Panitia dan tim PSE pun akan melayani sepenuh hati,” tegasnya.
RD. Babey dalam sambutannya juga menekankan bahwa Gereja dipanggil untuk hadir di tengah masyarakat sebagai pelayan kemanusiaan yang tanggap, bermartabat, dan berdaya guna. Ia mengutip sabda Yesus dalam Matius 25:40 sebagai dasar panggilan pelayanan ini: "Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu melakukannya untuk Aku."
Menurutnya, pelatihan ini adalah wujud nyata Gereja sebagai Sakramen Keselamatan yang melayani keselamatan manusia secara utuh – jiwa dan raga, pribadi dan komunitas. “Kita tidak hanya belajar menolong secara cepat, tetapi juga dengan standar yang menghormati martabat manusia dan menjunjung akuntabilitas,” tutup RD. Babey.
Setelah misa pembukaan, kegiatan hari pertama dilanjutkan dengan perkenalan peserta, orientasi pelatihan oleh RD. Evensius, serta pre-test oleh tim fasilitator dari Caritas Indonesia. Suasana pelatihan dibuat menyenangkan dengan selingan ice breaking yang membangkitkan semangat peserta.
Suasana sesi ice breaking Pelatihan Paroki Tangguh Bencana di Keuskupan Denpasar
Program ini direncanakan berlangsung selama dua tahun dan menjadi langkah awal penting dalam membangun paroki-paroki yang tangguh menghadapi bencana, sekaligus menguatkan peran Gereja dalam pelayanan kemanusiaan.
Sumber: https://www.keuskupandenpasar.net/tiga-paroki-ikuti-pelatihan-program-paroki-tangguh-bencana/