PSE Caritas Keuskupan Maumere mengawali Program Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Berbasis Komunitas atau Community-Based Disaster Risk Reduction (CBDRR) Program Lewotobi Tahap 2 dengan menggelar Workshop PRB bagi para stakeholder desa terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada 11 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pemulihan Pasca Erupsi yang bertujuan agar masyarakat dapat hidup di lingkungan yang aman dan tangguh terhadap bencana di masa depan. Workshop diikuti sekitar 35 peserta dari lima desa terdampak di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, yaitu Desa Kringa, Hikong, Udekduen, Timutawa, dan Ojang. Para peserta berasal dari unsur pemerintah desa, badan perwakilan desa, tenaga pendidik (PAUD, SD, SMP), pengelola sarana prasarana air bersih, pengurus stasi, dan perwakilan penyandang disabilitas.
Dalam sambutannya, Ketua PSE Caritas Keuskupan Maumere menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam membangun ketangguhan desa, dengan peran Caritas sebagai fasilitator dan pendamping pemerintah desa serta masyarakat hingga tercapainya tujuan program. Desa Timutawa dan Kringa menjadi lokasi percontohan yang diharapkan dapat menjadi model replikasi untuk tiga desa lainnya. Materi kebijakan dan strategi penanggulangan bencana Kabupaten Sikka disampaikan oleh Sekretaris BPBD Sikka. Peserta juga diperkenalkan pada konsep PRB berbasis masyarakat, kajian bencana, dan penyusunan rencana kontingensi, yang diharapkan menjadi bekal dalam memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di wilayah masing-masing.
SALAM BELARASA