Caritas Indonesia Sosialisasikan Program Paroki Tangguh Bencana di Keuskupan Tanjung Karang dan Perkuat Kerja Sama dengan BPBD Provinsi Lampung

Tanjung Karang, 11 Februari 2025 – Dalam upaya memperkuat ketangguhan komunitas paroki menghadapi bencana, Caritas Indonesia kembali menggelar sosialisasi Program THRIVE di Keuskupan Tanjung Karang. Program ini merupakan inisiatif penguatan Paroki Tangguh Bencana yang dikembangkan dengan dukungan Caritas Germany dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kegiatan sosialisasi yang berlangsung pada 10-11 Februari 2025 ini dihadiri oleh Uskup Tanjung Karang, Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo, beserta para anggota kuria dan perwakilan dari paroki-paroki di wilayah keuskupan. Dalam sambutannya, Mgr. Vinsensius menyampaikan bahwa program ini sangat relevan mengingat wilayah Keuskupan Tanjung Karang rentan terhadap bencana. Program ini juga sejalan dengan Arah Dasar Keuskupan Tanjung Karang 2025: Tahun Keadilan Sosial dan Kemanusiaan.

"Paroki harus menjadi pusat kesiapsiagaan, bukan hanya dalam hal pastoral, tetapi juga dalam perlindungan terhadap umat dan masyarakat sekitar dari ancaman bencana. Program THRIVE ini menjadi langkah konkret dalam membangun ketangguhan berbasis komunitas," ujar Mgr. Vinsensius.

Suasana kegiatan sosialisasi Program THRIVE di Keuskupan Tanjung Karang

Sebagai langkah tindak lanjut, Caritas Keuskupan Tanjung Karang, yang dipimpin oleh Agustinus Sunarta Yoga Pamungkas, akan membentuk tim fasilitator di tingkat keuskupan. Tim ini akan bertugas mendampingi paroki-paroki dalam menyusun rencana kesiapsiagaan bencana, melakukan pelatihan tanggap darurat, serta mengembangkan sistem respons yang lebih efektif.

Kunjungan ke BPBD Provinsi Lampung

Di sela kegiatan sosialisasi ini, Caritas Indonesia juga melakukan kunjungan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung pada Selasa (11/02/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kerja sama antara PSE-Caritas Keuskupan Tanjung Karang dan pemerintah daerah dalam penanganan kebencanaan di Indonesia. Caritas menyampaikan beberapa rencana strategis komunitas ini, termasuk peningkatan kapasitas paroki dalam menghadapi bencana serta penguatan koordinasi dengan berbagai pihak.

Kepala BPBD Provinsi Lampung, Rudi Sjawal Sugiharto, menyambut baik kunjungan ini dan menekankan pentingnya koordinasi yang erat antara Caritas dan pemerintah daerah dalam memperkuat ketangguhan komunitas menghadapi bencana.

Caritas Indonesia melakukan kunjungan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung

"Kedatangan Caritas Indonesia ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan dengan Caritas Lampung beberapa waktu lalu. Ini sebagai bentuk kerja sama yang merupakan bagian dari mandat komunitas dalam memperkuat ketangguhan menghadapi bencana," ujar Rudi Sjawal Sugiharto saat diwawancarai di ruang kerjanya.

Ia juga mengapresiasi langkah-langkah efektif yang telah diambil oleh Caritas Indonesia dalam menghadapi berbagai bencana di tanah air.

Sebagai lembaga kemanusiaan resmi milik Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Caritas Indonesia (Yayasan KARINA) terus menjalankan mandatnya sebagai pusat koordinasi, fasilitasi, dan animasi Gereja Katolik di Indonesia dalam misi kemanusiaan, termasuk dalam respons terhadap bencana alam, konflik sosial, dan berbagai tantangan kemanusiaan lainnya.

SALAM BELARASA