Air Kasih untuk Masyarakat Woloklibang

Paska tanggap darurat, infrastruktur air dan sanitasi di Desa Woloklibang masih belum pulih. Caritas Keuskupan Larantuka (CARILA) yang sudah terlebih dahulu melakukan kajian di desa ini pun bergerak cepat. Data hasil kajian di desa berhawa dingin ini pun masuk dalam kriteria Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) dampak cuaca ekstrim Seroja yang dicanangkan Carila bersama Caritas Indonesia.

Strategic Objective (SO) 4 menyebutkan, bahwa rumah tangga terdampak siklon tropis Seroja dapat mengakses layanan sanitasi dan air bersih. Sesuai dengan timeline program, rangkaian implementasi program RR untuk sektor WASH (Water Sanitation and Hygiene) baru dimulai pada bulan Agustus 2021. Khusus untuk Desa Woloklibang sendiri, kegiatan telah diawali dengan pembersihan lokasi oleh warga terdampak dan didukung pihak pemerintah desa serta pihak pemilik hak ulayat sumber mata air dari Desa Ilepati.

Salah satu poin yang ditekankan dalam program ini adalah, bahwa warga terdampak tidak boleh dilihat sebagai objek bantuan semata, melainkan mereka harus didorong menjadi pelaku atau subjek pemberdayaan. Pengadaan material untuk pengerjaan bak capturing dan reservoir dilakukan langsung oleh Carila bekerjasama dengan pihak pengusaha lokal, dan langsung didistribusikan ke lokasi yang sudah disepakati. Walau mengalami banyak hambatan, namun rangkian kegiatan pembersihan, pengadaan material, distribusi dan pengerjaan semua berjalan baik.

Warga membersihkan lokasi pembangunan baik air (Foto: Caritas Larantuka/Caritas Indonesia)

Semangat Gemohing

Pipa jenis High Density Polyethylene (HDPE) yang didatangkan langsung dari Surabaya tiba pada 12-13 Maret 2022, warga segera bergerak cepat, mengangkatnya secara bersama ke lokasi jalur perpipaan. Semangat “Gemohing” (gotong royong) masih kental di desa ini. Warga masyarakat bahu-membahu melakukan pemasangan pipa mulai dari sumber mata air di Desa Ilepati yang berjarak kurang lebih 3 km, hingga masuk ke wilayah Desa Woloklibang.

Setelah hampir setahun tak terdengar, akhirnya pada 17 Maret 2022 gemercik air dari ujung pipa itu pun terdengar lagi. Masyarakat bahagia, karena tidak lagi harus membeli air dari pedagang air keliling. Kini, warga Woloklibang sudah kembali memiliki sarana air bersih.

Warga Woloklibang menyambut gembira air bersih yang tersedia (Foto: Caritas Larantuka/Caritas Indonesia)

Perasaan bahagia itu pun diungkapkan melalui ekspresi budaya pada 7 April 2022 dimana alunan alat musik tradisional gong dan gendang membahana di seantero Desa Woloklibang. Selain para tetua kampung dan tokoh adat yang hadir, terlihat beberapa perempuan dalam balutan kain adat lengkap dengan selendang di leher, dengan penuh semangat menari mengikuti irama musik yang ditabuh.

Ekspresi budaya itu terselenggara bertepatan dengan kunjungan monitoring dari Tim Caritas Indonesia di wilayah Keuskupan Larantuka, dimana dilaksanakan pula peresmian sarana air bersih sebagai buah kasih dari jaringan Caritas Indonesia dan Keuskupan Larantuka bagi warga terdampak di Desa Woloklibang. Pada peresmian itu, selain Direktur Eksekutif Caritas Indonesia, Romo Fredy Rante Taruk, hadir pula Rm. Ewald (Sekretaris Komisi PSE-KWI) dan Rm. Eko Aldilanta, O.Carm (Sekretaris KKP-KWI) sebagai anggota pengurus Caritas Indonesia, Rm. Gaby da Silva (Vikjen Keuskupan Larantuka), tim kerja Caritas Larantuka dan Koordinator Dekenat.

Warga Woloklibang menyambut kedatangan Direktur Eksekutif Caritas Indonesia bersama rombongan (Foto: Caritas Larantuka/Caritas Indonesia)

Prinsip dan nilai dalam kode etik Konfederasi Caritas menyebutkan, bahwa kegembiraan martabat manusia dan kemampuan untuk bertumbuh dalam masyarakat dipengaruhi oleh cara mengorganisasi masyarakat: baik secara sosial, keagamaan, kebudayaan, ekonomi, ekologi, hukum dan politik. Caritas bekerja dalam persekutuan universal Gereja Katolik, dan dengan tradisi keagamaan lainnya, pemerintahan, masyarakat sipil yang lebih luas dan semua pemegang kewenangan, untuk melindungi martabat manusia, memenuhi hak-hak individual dan sosial dan tanggung jawab, serta mempromosikan kebaikan bersama.

No Comments

Post A Comment