
01 Sep Caritas PSE Banjarmasin: Lokalatih dan Simulasi SOP Tanggap Darurat
Wilayah Indonesia secara geografis terletak pada rangkaian Ring of Fire (cincin api) dan rentan mengalami bencana alam karena sering terjadi aktifitas vulkanik dengan risiko seismik yang tinggi. Kerentanan bencana pada tiap provinsi di Indonesia berbeda satu dengan yang lain.
Dalam Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2021 yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam 5 tahun terakhir jenis bencana yang paling banyak terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan adalah adalah banjir, kebakaran hutan atau lahan, dan puting beliung.
Sebagai salah satu lembaga kemanusiaan dalam jaringan nasional Caritas Indodnesia, Caritas PSE Keuskupan Banjarmasin, selama kurang lebih 6 bulan program Penemanan Keuskupan (Diocesan Accompaniment), telah melaksanakan pelatihan SPHERE, Need Assessment Training, MEAL in Emergency dan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (CM-DRR).
Rangkaian pelatihan bertema emergency response ini, kemudian dilengkapi dengan Lokalatih (workshop) Prosedur Operasi Standar (Standard Operation Procedure/SOP) Tanggap Darurat dan Simulasi SOP Tanggap Darurat yang terlaksana pada 22 – 27 Agustus 2022 yang lalu. Kedua kegiatan ini terlaksana dalam koordinasi bersama Caritas Indonesia dan dengan dukungan Caritas Australia.

Selain staf dan relawan inti Caritas PSE Banjarmasin, peserta kegiatan ini adalah perwakilan komisi-komisi terkait, perwakilan Kuria Keuskupan, perwakilan kongregasi religius, kelompok kategorial dan para Pastor Paroki yang wilayahnya memiliki risiko bencana yang tinggi.
Bapa Uskup Banjarmasin, Mgr. Petrus Boddeng Timang, mendukung penuh rangkaian kegiatan ini dengan turut hadir memberi dorongan semangat kepada para peserta. Beliau menyatakan, bahwa tersedianya dokumen SOP Tanggap Darurat Bencana ini merupakan langkah maju bagi Keuskupan Banjarmasin dalam kesiapan penanggulangan bencana. Pesan khusus kepada para peserta dari paroki adalah agar dokumen ini segera disosialisasikan di paroki masing-masing.

Caritas Internationalis (CI) Emergency Guideline menekankan bahwa kajian risiko bencana dan kapasitas tanggap darurat harus dimanfaatkan untuk mengembangkan peningkatan kesiapsiagaan lembaga dalam tanggap darurat. Kesadaran untuk memahami dan menerapkan mekanisme-mekanisme dalam SOP, perlu digerakkan dan dirawat.
CI Toolkit Manual menyatakan, bahwa sangatlah berguna membaca (kembali) laporan-laporan evaluasi, dokumen-dokumen pembelajaran dan berbagai review internal, termasuk rekomendasi-rekomendasinya, dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan.
No Comments