Lebih Sehat dengan Organik

Pencemaran lingkungan, dalam berbagai bentuknya, sangat mempengaruhi kesehatan manusia. Ada polusi udara yang disebabkan oleh transportasi, asap industri, atau berbagai zat yang mempengaruhi tanah dan air, seperti pupuk, insektisida, fungisida, herbisida dan racun pertanian lainnya.

Dalam pertanian, salah satu usaha memperbaiki kesuburan tanah adalah dengan menambahkan bahan organik kedalam tanah, agar ketersediaan unsur hara bagi tanaman, meningkat dan dengan demikian bisa merangsang aktivitas organisme dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi ta­nah.

Caritas Atambua bersama Caritas Indonesia, pada 13 – 16 Juli 2022, mengadakan pelatihan Peningkatan Kapasitas Petani dalam pembuatan Pupuk Bokashi & Eco-Enzyme di Desa Ainiut dan Desa Manunain A, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Pelatihan ini diikuti oleh 63 orang, anggota 4 kelompok tani di kedua desa tersebut.

Proses pelatihan pembuatan pupuk bokashi di Kelompok Taenmetan, Desa Ainiut. (Foto: Caritas Atambua/Caritas Indonesia)

Pupuk Bokashi adalah pupuk organik hasil fer­mentasi sisa-sisa pertanian seperti rumput, serbuk gergaji, sekam, jerami, pupuk kandang dll yang telah dicampurkan dengan EM4 (effective micro­organism 4). Sedangkan Eco-Enzym adalah cairan serba guna hasil fermentasi sisa-sisa buah dan sayuran, gula (gula merah, tebu), dan air (air keran, air hujan, air buangan AC, dll).

“Pupuk organik ini diharapkan dapat memper­baiki struktur tanah, menambah unsur hara tanah, dan mengembalikan kesuburan tanah,” ujar Tarci­sio Moreira, atau yang akrab disapa Siju, Manajer Program Caritas Keuskupan Atambua.

Di samping dapat digabungkan dengan pupuk Bokasi sebagai pengganti EM4, Eco-Enzym juga bermanfaat mengurangi pemanasan global dan menyuburkan tanah. Sementara kelebihan pupuk Bokashi adalah tidak berbau busuk dan mengandung unsur hara yang lebih banyak bila dibandingkan pupuk kimia.

Staf Caritas Atambua menemani peserta latihan mengumpulkan bahan pembuat pupuk bokashi di Kelompok Neofmetan, Desa Manunain. (Foto: Caritas Atambua/Caritas Indonesia)

Pelatihan ini adalah bagian dari program Livelihood yang berbasis ABCD (Asset-Based Community Develop­ment) dukungan Caritas Australia dan bertujuan meningkatkan keterampilan para petani dalam mengelola dan mengembangkan pertanian organik. Melalui pemanfaatan Bokasi-Enzyme ini, se­lain kapasitas yang berkembang, pendapatan mereka pun diharapkan meningkat.

No Comments

Post A Comment