Pada 31 Juli 1885, seorang misionaris Yesuit, Pater Herman Leemker, SJ meninggalkan Belu, Timor menuju Sumba. Setelah sempat singgah di Pulau Rote, pada 4 Agustus 1885, ia melanjutkan perjalanan dan tiba di Waingapu. Dialah misionaris yang pertama kali menjejakkan kaki di Pulau Sumba.
Pater Bernard Schweitz, SJ dan Bruder Willem Busch, SJ kemudian tiba pada tanggal 21 April 1889 bersama lima teman Jesuit lain dan berkarya di Pakamandara Sumba Barat selama 9 tahun dan membaptis 1.054 orang.
Kekosongan pelayanan pastoral terjadi selama 23 tahun, yakni sejak November 1898 hingga Juni 1921, karena para misionaris Jesuit ditugaskan ke daerah lain. Namun pada 21 Juni 1929 misi Sumba – Sumbawa dibuka kembali dan menjadi menjadi bagian wilayah pelayanan para imam Societas Verbi Divini (SVD) yang pada masa itu berpusat di Ende. Pusat kegiatan misi Katolik pun dipindahkan dari Pakamandara ke Weetebula dengan 13 imam dan bruder yang melayani hingga tahun 1957 dan dipimpin oleh Pater Heinrich Limbrock, SVD yang juga mengajarkan umat membangun rumah dengan batu putih.
Pada tanggal 16 Mei 1957 misi di Sumba kemudian dipercayakan kepada para imam Redemptoris atau Congregatio Sanctissimi Redemptoris (CSsR).
Pendirian Prefektur Apostolik Weetebula terjadi pada 20 Oktober 1959 dan pada 15 Maret 1960, Pater Gerhard J. Lageland CSsR ditunjuk sebagai Prefect Apostoliknya. Tak lama kemudian, pada 6 Februari 1969, status Prefectur Apostolik ditingkatkan menjadi Keuskupan Weetebula.
Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD menggembalakan umat Keuskupan Weetebula sejak 21 Desember 1985 sampai pada 19 Januari 2008 ditunjuk sebagai Uskup Keuskupan Maumere. Sebelum dipimpin Mgr. G. Kherubim Pareira SVD, Keuskupan Weetebula mengalami sede vacante sejak 1969 sampai dengan 1985, dan berturut-turut Administrator Apostolik dipercayakan kepada Pater Wilhelm Ernst Wagener, CSsR (1969 – 1975), Henricus Haripranata, SJ (1975 – 1980), dan Pater Berthold Neij, CSsR (1980 – 1985).
Ketika Mgr. G. Kherubim Pareira, SVD ditunjuk menjadi Uskup Maumere, sede vacante terjadi lagi sampai pada 4 April 2009, Tahta Suci menunjuk Mgr. Edmund Woga, CSsR untuk memimpin Keuskupan Weetebula hingga kini.
Informasi
Keuskupan Weetebula
Jl. El Tari, Weetebula/Radamata 87254, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya – Nusa Tenggara Timur.