Uskup Agung : Kardinal Ignatius Suharyo

Vikaris Jendral : RD. Samuel Pangestu

Sejarah Singkat

Di Museum Nasional Indonesia di Jakarta disimpan sebuah batu besar yang awalnya ditanam di pantai Sunda Kelapa. Batu berpahatkan tanda salib berangka tahun 1522 ini adalah peringatan hubungan antara pelayaran Portugis dan kerajaan Pajajaran pada masa itu.

Keuskupan Agung Jakarta adalah wilayah formal Gereja Katolik tertua di Indonesia dengan dimulainya status sebagai Prefektur Apostolik pada tahun 1807. Status tersebut kemudian ditingkatkan pada 3 April 1842 menjadi Vikariat Apostolik yang mencakup seluruh wilayah Hindia Belanda dengan Vikaris Apostolik pertama Mgr. Jacobus Grooff.

Saat VOC berkuasa, 1619 hingga 1792, semua kegiatan keagamaan Katolik dilarang, dan para imam dilarang dan hanya diijinkan di luar tembok Batavia bagi orang-orang keturunan Portugis. Berdirilah Gereja Portugis di luar tembok Batavia pada tahun 1696, kini menjadi Gereja Sion di Jl. P. Jayakarta. Para keturunan Portugis ini kemudian diberi lahan bertani di daerah yang kini disebut daerah Tugu.

Pada tahun 1808 di masa pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, barulah umat Katolik diijinkan untuk merayakan misa secara terbuka dan diberikan tempat ibadah resmi pertama di Batavia pada tahun 1810 bertempat di Gang Kenanga Utara. Pada tahun 1830 Gubernur Jendral Leonard Pierre Joseph Burggraaf du Bus de Gisignies menghibahkan tempat kediaman komandan tentara dan wakil gubernur jendral kepada Prefektur Apostolik Batavia dan kini berdiri Gereja Katedral Jakarta. 

Pada tahun 1856 Suster-suster Ursulin mendirikan biara susteran pertama ‘Groot Kloster’ di Batavia di Jl. Juanda dilanjutkan biara keduanya ‘Klein Klooster’ di Jl Pos pada tahun 1859 diikuti biara-biara Ursulin lain di daerah Jatinegara dan Kramat. Suster-suster dari Carolus Borromeus membuka Rumah Sakit Sint Carolus pada tahun 1919.

Pada masa pendudukan Jepang, Vikaris Apostolik Batavia saat itu Mgr. Petrus Johannes Willekens, SJ mengusahakan agar rumah sakit dan sekolah-sekolah Katolik untuk tetap beroperasi dan tetap melayani umat Katolik di masa sulit tersebut. 

Setelah Indonesia merdeka, Gereja Katolik mulai berkembang dan jumlah umat semakin bertambah. Tahun 1946, paroki Mangga Besar didirikan, lalu paroki di Jl. Malang pada tahun 1948, dan paroki Tangerang pada tahun 1948. Pada tahun 2007 diperingati 200 tahun Gereja Katolik di Jakarta dimana saat itu sudah terdapat 60 paroki. Secara teritorial Keuskupan Agung Jakarta terbagi ke dalam 8 dekenat  dengan  61 paroki dan stasi-stasi yang siap bertumbuh menjadi paroki-paroki baru.

Informasi

Keuskupan Agung Jakarta

Jl. Katedral No. 7, Jakarta 10710.

Ikuti Kami

May 2023
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031