Gradiana Abi (Ari) adalah seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Desa Manunain A, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara. Perempuan berusia 53 tahun yang giat bertani ini adalah salah satu anggota Kelompok Neofmetan, kelompok tani yang terbentuk bersamaan dengan berjalannya program penemanan Caritas Keuskupan Atambua yang menjalankan Program Livelihood bersama Caritas Indonesia.
Menanam sayur, bagi Ibu Ari, adalah kegiatan yang biasa ia lakukan di pekarangan rumah sekedar untuk memenuhi konsumsi harian bersama 7 orang anggota keluarganya. Hal yang luar biasa terjadi setelah ia bergabung dalam program penemanan itu dan bisa memaksimalkan lahan pekarangannya dengan berbagai jenis sayuran, seperti kangkung, paria, lombok, tomat, terung, kacang panjang dan buncis.
Ibu Ari bersama sayur hasil budidayanya
Program yang ia ikuti sejak bulan Oktober tahun lalu ini mengajarkan bertani sayur dengan cara yang baru, yakni mengolah bedeng, menggunakan polybag dan menggunakan pupuk kandang serta humus dari hutan sebagai nutrisi bagi tanaman.
“Sayur yang dikembangkan di pekarangan ini sudah berulang kali panen dan menghasilkan uang,” kata Ibu Ari.
Selain untuk konsumsi rumah tangganya, sayur hasil panen itu ia jual untuk mendukung ekonomi keluarga. Menurutnya, hasil jual sekali panen bisa mencapai Rp.210.000, dan dari jumlah itu, ia bisa membiayai pendidikan anak-anaknya dan juga untuk menabung di Koperasi Kredit (CU).
Program penemanan dari Caritas ini juga menyadarkan Ibu Ari dan masyarakat di desanya untuk tidak harus mencari kerja di luar desa.
“Kami tidak perlu cari uang di luar desa, yang penting mau berusaha,” Ibu Ari menambahkan.
Sampai dengan bulan Maret 2023, pekarangan rumahnya ditumbuhi oleh tanaman lombok, terung, kangkung yang kondisinya sudah siap panen. Bersama keluarganya, Ibu Ari bertekad untuk terus menanam sayur dan bahkan mengembangkannya secara mandiri di lahan yang lebih luas tak jauh dari rumahnya.
Penulis: Wilibrodus M. Koy – Staf PL Caritas Keuskupan Atambua
No Comments