Penutupan Program Rehab-Rekon Tahap 2, Caritas Weetebula

“Terima kasih kepada Caritas yang telah ambil bagian dalam persoalan-persoalan kemanusiaan di Sumba Timur, khususnya di bidang pertanian dan air bersih. Kehadiran dunia usaha, Gereja dan Organisasi Masyarakat Sipil dalam bersinergi bersama pemerintah adalah pilihan yang logis rasional, karena kalau berharap sepenuhnya pada peran pemerintah kabupaten maka hampir tidak mungkin,” demikian sambutan Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M. Si., yang disampaikannya secara virtual pada penutupan program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Siklon Seroja Tahap 2.

Penutupan program tersebut menandai berakhirnya Program Rehab-Rekon Pasca Siklon Seroja Tahap 2, yang telah dilaksanakan oleh Caritas Weetebula di 5 kecamatan dengan pengadaan air bersih dan pengairan untuk ladang di 25 titik sumur bor.

Program ini juga melakukan pendampingan pada kelompok-kelompok tani di Desa Kotak Kawau, Desa Malumbi, Desa Londa Lima dan Desa Praing. Pendampingan dilakukan secara langsung oleh fasilitator dari Komisi PSE Keuskupan Weetebula.

Distribusi bantuan peralatan pertanian oleh relawan Caritas Weetebula di Desa Kotak Kawau, Sumba Timur. (Foto: Caritas Weetebula/Caritas Indonesia)

Stanis Huki Takanjanji, salah satu ketua kelompok tani penerima manfaat mengatakan, bahwa bantuan dari Caritas berupa sumur bor dan instalasi airnya sangat membantu penghidupan masyarakat. “Kami sudah menikmati hasil penjualan sayur-sayur organik dan sangat membantu kehidupan kami dan biaya sekolah anak,” katanya.

Penemanan pada kelompok-kelompok tani yang dilakukan oleh Komisi PSE Keuskupan Weetebula telah diawali terlebih dahulu dengan kajian awal. Matius Marambi Ngiku, fasilitator dari Komisi PSE Keuskupan Weetebula menangkap adanya partisipasi yang luar biasa dari masyarakat sejak awal kajian sampai pada pengolahan lahan. “Setelah kajian, mereka turut pula dalam pembuatan pupuk organik, semai benih-benih sayuran, proses penanaman dan perawatannya,” sebut Matius.

Selain pengadaan air bersih dan pendampingan kelompok tani, dalam program Rehab-Rekon tahap 2 juga dilaksanakan penguatan kapasitas keuskupan, seperti pelatihan tanggap darurat, lokakarya penyusunan SOP tanggap darurat dan lokakarya penyusunan Rencana Strategis PSE Caritas Keuskupan Weetebula. Caritas Germany dalam koordinasi bersama Caritas Indonesia turut memberi dukungan di sektor WASH (Water Sanitation and Hygiene) dalam program ini.

Uskup Weetebula, Mgr. Edmund Woga, CSsR berdiskusi bersama Direktur Eksekutif Caitas Indonesia, Rm. Fredy Rante Taruk dan Sekretaris Komisi PSE KWI, Rm. Ewaldus. (Foto: Caritas Weetebula/Caritas Indonesia)

Penutupan program yang dilakukan di Aula Conventu (Rumah Redemptoris), Weetebula pada 29 September 2022 ini dihadiri oleh Rm. Ewald (Sekretaris Eksekutif Komisi PSE KWI), Rm. Fredy Rante Taruk (Direktur Eksekutif Caritas Indonesia), Kuria Keuskupan Weetebula, perwakilan kelompok kategorial dan komisi serta para penerima manfaat.

Bupati Sumba Timur menyatakan bahwa Gereja Katolik telah berperan secara significant dalam membantu memecahkan persoalan-persoalan kemanusiaan di Sumba Timur dan berharap ada pula perhatian yang sama pada 3 wilayah kabupaten yang lain. “Kami berharap Caritas melihat juga permasalahan air di Sumba Barat Daya, Sumba Tengah dan Sumba Barat. Semoga Caritas tidak berhenti tahun ini saja dan hanya persoalan air dan pertanian, tetapi juga pada pendidikan dan kesehatan,” harapnya.

No Comments

Post A Comment