Mengolah Potensi Lokal untuk Pertumbuhan Ekonomi

“Perubahan pola pikir ini perlu ditingkatkan untuk mengolah kekayaan kita yang ada di desa. Pemerintah akan melakukan monitoring di kedua desa ini dan implementasi program Caritas akan menjadi barometer,” demikian ungkap Camat Insana, Alexander Tabesi pada kegiatan bertajuk ‘Refleksi Tahunan Implementasi Program’ yang diadakan di Oelolok Training Center (OTC), pada 30 September 2022.

Selain pemerintah Kecamatan Insana, mereka yang turut hadir pada kegiatan ini adalah P. Vincent Wun, SVD (VikJen Keuskupan Atambua), RD. Hironimus Masu (Sekretaris Komisi PSE Keuskupan Atambua), RD. Maximus Sikone Pakaenoni (Direktur Caritas Atambua), RD. Donatus Tefa (Pastor Paroki St. Maria Penyelenggara Segala Rahmat, Kiupukan), para kepala desa dan perwakilan penerima manfaat dari Desa Ainiut dan Desa Manunain A.

Camat Insana, Alexander Tabesi, menyampaikan sambutan pada kegiatan Refleksi Tahunan Implementasi Program. (Foto: Caritas Atambua/Caritas Indonesia)

“Kita bersyukur pada Caritas Indonesia yang menjadikan dua desa ini sebagai implementasi program pada masyarakat dan ini tanggung jawab bersama. Jangan sia-siakan bantuan yang ada,” demikian sambut Pater Vincent Wun, SVD.

Ia menegaskan bahwa Keuskupan Atambua sangat mendukung kegiatan ini, termasuk penggunaan pupuk organik. “Program ini jika berhasil maka bisa dikembangkan ke desa-desa lain, dan jika tidak berhasil maka program tidak akan dilanjutkan,” pesan Pater Vincent.

Kegiatan refleksi ini bertujuan melihat dampak pelaksanaan program Livelihood berbasis ABCD (Asset Based Community Development) yang telah dilakukan selama satu tahun, dan sekaligus menggali ide-ide untuk disusun sebagai bagian desain program selanjutnya.

Staf Divisi Pendampingan Keuskupan, Fika Anggi Sutany, menemani peserta kegiatan melihat capaian pelaksanaan program. (Foto: Caritas Atambua/Caritas Indonesia)

Manajer Caritas Indonesia, Doni Akur, menyatakan bahwa desain program akan dikembangkan sesuai dengan kondisi desa setempat. “Adanya data sekunder dari pemerintah desa dan kecamatan akan sangat membantu,” sebut Doni.

Menurut Romo Maxi, berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan pada 29 September 2022, banyak penduduk desa di Timor Tengah Utara (TTU) yang merantau dan bekerja di luar desanya. Program penemanan keuskupan Caritas Atambua bersama Caritas Indonesia dan didukung Caritas Australia ini bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi keluarga.

“Program ini bertujuan membantu masyarakat keluar dari kesulitan yang ada dan demi peningkatan kebutuhan ekonomi keluarga. Mari memanfaatkan potensi yang ada di diri kita, keluarga dan desa kita. Kita tampilkan kegembiraan dalam wajah Gereja,” ajak Romo Maxi.

Sebagian peserta Refleksi Tahunan sedang berdiskusi kelompok. (Foto: Caritas Atambua/Caritas Indonesia)
No Comments

Post A Comment