
15 Sep Menemani Milenial Peduli pada Kemanusiaan
Generasi milenial, adalah sebutan yang sering disematkan pada mereka yang lahir antara tahun 1980 sampai 2000. Data sensus penduduk BPS 2020 menyebut bahwa dari 270 juta jiwa penduduk Indonesia, 25,87% adalah millenials yang akrab dengan teknologi dan media digital yang perkembangannya meningkat pesat.
Penguasaan teknologi informasi yang terus berkembang seperti ini tetap harus disertai dengan pemahaman akan situasi sosial yang nyata, agar mereka tak abai pada kenyataannya sebagai manusia atau terasing dari lingkungan sosialnya.
Karena itu, agar generasi muda juga memiliki kepekaan pada kondisi lingkungan sekitar dan peduli untuk berkontribusi dalam penyelesaian masalah sosial di masyarakat, maka pada 5 – 10 September 2022, Universitas BINUS mengadakan kegiatan Empowering Society Festival (ESF) secara serempak di 7 kampus yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Semarang, Malang dan Bandung. Tercatat 42 organisasi non-pemerintah turut serta pada kegiatan ini.
Sebagai bagian dari jaringan nasional Caritas Indonesia, Caritas Keuskupan Bandung turut berperan dalam festival ini dengan hadirnya 2 staf, Yosep Subay dan Salomo Marbun, di kampus Binus di Paskal Hyper Square, Bandung pada 6 September 2022 yang lalu. Kepada 100 mahasiswa baru, Subay dan Salomo mempresentasikan karya-karya dan tantangan Caritas dalam menjalankan pelayanan kemanusiaan di wilayah Jawa Barat.

Di kampus Binus Alam Sutera, dimana 20 lembaga non-pemerintah turut memeriahkan festival ini, Caritas Indonesia mengutus 3 staf, Martin Dody Kumoro, Andi Wijoyo, dan Albert Suryo untuk memperkenalkan Caritas pada 8 sampai 10 September 2022 yang lalu. Tercatat lebih dari 635 mahasiswa telah mengunjungi booth Caritas Indonesia dan banyak dari mereka tertarik untuk menjadi relawan secara online.
Elizabeth, mahasiswi program Komunikasi, secara khusus menyorot peran Caritas dalam bidang keadilan sosial di daerah-daerah terpencil. “Setelah mengunjungi booth Caritas, saya mendapat pengetahuan baru bahwa Caritas yang berpusat di Roma ini ternyata juga peduli pada keadilan masyarakat di daerah-daerah yang terpencil,” katanya.
Bagas, mahasiswa program studi Akuntansi, juga menyatakan bahwa ia mendapat wawasan baru tentang Caritas Indonesia yang menjalankan program kemanusiaan tanpa membedakan latar belakang keyakinan dan warna kulit. “Semoga dapat terus berkolaborasi dengan pemerintah agar program pelayanan kemanusiaan ini dapat terus berkembang dan sustainable demi terciptanya kesejahteraan umum, keadilan sosial,” begitu harapnya.

Selaras dengan salah satu tujuan SDGs ke-4, yakni memastikan agar semua orang memperoleh akses pendidikan berkualitas dan kesempatan belajar sepanjang hayat, Pemerintah Indonesia dalam agenda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) IV tahun 2020 – 2024, berkomitmen untuk “Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing”.
Kegiatan ESF ini menjadi kesempatan bagi millenials mendapat gambaran langsung tentang permasalahan sosial yang terjadi serta cara-cara penyelesaiannya.
Pada pertemuan bersama kaum muda di Rio de Janeiro, Brazil, 25 Juli 2013, Paus Fransiskus menyatakan dukungannya pada kaum muda untuk mengembangkan potensi mereka sepenuhnya, membangun relasi yang saling menghormati dan meningkatkan kualitas hidup.
“Saya ingin kalian bergerak dan didengar oleh keuskupan masing-masing. Saya ingin kegembiraan itu keluar sebagaimana Gereja keluar dari segala sesuatu yang duniawi, statis dan nyaman. Saya ingin kita menolak segala sesuatu yang mungkin membuat kita menutup diri. Paroki-paroki, sekolah-sekolah, dan lembaga-lembaga didirikan untuk bergerak ke luar,” demikian seruan Bapa Suci.

No Comments