
01 Apr Kebersamaan Menentukan Keberhasilan
“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh tim Caritas dan TSKKM adalah langkah awal dan pendorong yang nantinya bisa diteruskan oleh warga lokal di Desa Supiturang dan Oro-oro Ombo, dan desa-desa lainnya,” demikian kata Hindam Adri Abadan, pimpinan Kecamatan Pronojiwo, dalam sambutannya pada Rabu, 30 Maret 2022 yang berlangsung di Tumpak Sewu Homestay, Lumajang.
Pemerintah Daerah Lumajang memberikan apresiasi yang besar pada program kemanusiaan yang dilaksanakan oleh Tim Solidaritas Kemanusiaan Keuskupan Malang (TSKKM) bersama Caritas Indonesia. “Kami bersyukur bisa kenal dengan orang-orang Caritas. Dengan adanya kerja kemanusiaan, kami sadar bahwa ternyata dunia tidak seegois itu,” sambungnya.

Selain Hindam, pada pertemuan itu hadir pula jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Pronojiwo, para kepala desa dan pimpinan kelompok Gelendang Semeru. Sementara dari TSKKM dan Caritas Indonesia, turut hadir Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ (Ketua Badan Pengurus Caritas Indonesia), Rm. Fredy Rante Taruk (Direktur Eksekutif Caritas Indonesia), Rm. Ewaldus (Anggota Pengurus Caritas Indonesia) dan Rm. Agustinus Maryanto, O.Carm (Direktur TSKKM) serta Bruder Marco Pantja, O.Carm (Program Manager TSKKM).
TSKKM bersama Caritas Indonesia menjalankan program kemanusiaan pada masyarakat terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru melalui tanggap darurat pada 4 Desember 2021 kemudian dilanjutkan dengan tahap transisi pemulihan yang telah dimulai sejak Januari dan berakhir pada 31 Maret 2022.
Kepala Desa Oro-oro Ombo, Suwarno, menyatakan bahwa masyarakat merasa bangga dengan adanya program ini. “Bangga dengan adanya Caritas dan TSKKM yang sudah banyak membantu. Harapan dari warga, khususnya untuk adalah pemulihan ekonomi baik jangka pendek maupun jangka panjang,” ungkapnya secara langsung.
Sementara Supodo, pimpinan kelompok Gelendang Semeru, menyatakan harapannya bahwa pendampingan kepada masyarakat tidak berhenti, melainkan berlanjut pada tahap selanjutnya. “Kami berharap, pendampingan masyarakat untuk kedepannya dapat dipertimbangkan dan dipikirkan lagi untuk gelombang selanjutnya,” demikian ungkap Supodo.

Merespon harapan masyarakat tersebut, Rm. Fredy mengatakan bahwa pelaksanaan program tahap I memang sudah selesai dan untuk kelanjutan tahap selanjutnya perlu dipertimbangkan dengan matang. “Prinsipnya, Caritas menemani mereka yang lemah, terpinggirkan dan kurang mendapat perhatian. Caritas meletakkan dasar untuk selanjutnya diteruskan oleh masyarakat,” demikian ungkapnya.
Panduan dari Caritas Internationalis (Caritas Internationalis Toolkit Manual) menyebutkan bahwa, program yang disiapkan harus mengambil pelajaran-pelajaran yang dipetik dan didasarkan pada bukti-bukti tentang apa yang berhasil di masa lalu. Karena itu, atas harapan yang disampaikan oleh Supodo bersama masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana I, Rm Ewald menegaskan bahwa, “Caritas bukan hanya hadir memberikan bantuan tetapi menemani, dan keberhasilan program ditentukan oleh kebersamaan.”
No Comments