Caritas Merespon Secara Kolektif

 

 

Setelah sempat tertunda 2 kali karena pandemi COVID-19 dengan terus mencermati perkembangan situasi yang berangsur membaik, akhirnya kegiatan Pertemuan Tahunan Jaringan Nasional Caritas Indonesia dapat dilaksanakan tahun ini di Palu, Sulawesi Tengah. Pertemuan Tahunan kali ini diadakan bersamaan dengan Learning Event pelaksanaan program-program kemanusiaan yang dikenal dengan Proyek EA 27/2018, EA 04/2020 dan EA 06/2021.

Para peserta yang menghadiri secara langsung kegiatan yang diadakan pada tanggal 26 – 30 Oktober 2021 ini, tetap harus mengikuti proses protokol kesehatan yang telah ditetapkan, sementara mereka yang mengikuti secara daring sudah disediakan tautan aplikasi secara online.

 

Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC., memimpin Perayaan Ekaristi sebagai pembuka rangkaian kegiatan Learning Event dan Pertemuan Tahunan Jaringan Nasional Caritas Indonesia. (Foto: Caritas Indonesia)

 

Dalam kata sambutannya, Alessandra Arcidiacono, staf Tanggap Darurat dari Caritas Internationalis, menyampaikan bahwa dia melihat kemajuan yang luar biasa pada Caritas Indonesia. “Saya dapat melihat secara nyata kemajuan yang dibuat oleh KARINA dalam memahami perannya sebagai koordinator dan animator jaringan Caritas di dalam negeri, memimpin respon secara kolektif di mana semua aktor Caritas di semua tingkatan memahami peran mereka sendiri, dan bagaimana mereka dapat berkontribusi untuk tujuan bersama, yakni memberikan dukungan penuh kepada masyarakat yang terdampak, terutama mereka yang paling terpinggirkan, di daerah-daerah terpencil, tidak terjangkau oleh bantuan,” demikian sambut Alessandra.

Zar Gomez, Koordinator Regional Caritas Asia, meyakini bahwa Caritas Indonesia akan tetap memelihara dan mempertahankan kerjasama dan sinergi antara dan di antara organisasi-organisasi jaringan Caritas nasional dan Keuskupan-keuskupannya sendiri, serta di dalam keluarga Caritas Asia, dan di antara organisasi anggota Caritas Internationalis lainnya di luar Asia.

Sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Zar, Direktur Eksekutif Humanitarian Forum Indonesia (HFI), Surya Rahman Muhammad, menyatakan bahwa kontribusi Caritas sungguh luar biasa, karena Caritas Indonesia adalah satu2nya lembaga Katolik yang bergabung di keluarga HFI. Pak Surya Rahman menyatakan, “Caritas Indonesia bukan hanya mendukung kerja2 kemanusiaan HFI di dalam negeri tapi juga di luar negeri, seperti saat HFI merespon krisis kemanusiaan di Myanmar.”

 

Semua peserta mengikuti pertemuan hari pertama seusai menghadiri Perayaan Ekaristi. Kegiatan dilangsungkan di Palu Golden Hotel, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Caritas Indonesia)

 

Sebagai perwujudan wajah Gereja Katolik Indonesia dalam pelayanan-pelayanan kemanusiaan, Caritas Indonesia terus hadir bergerak seiring perkembangan zaman, dan hal ini ditegaskan oleh Ketua Badan Pengurus Caritas Indonesia, Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ., dalam sambutannya. “Sebagai Gereja, bersama dengan gerakan-gerakan sosial kemanusiaan yang ada di Indonesia, kita dapat menyumbangkan kehadiran dan membagikan berkat dan menampilkan apa artinya kemanusiaan, yakni Tuhan yang hadir di tengah-tengah kita lewat Caritas Indonesia,” demikian harapan Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ.

Karena itu, untuk makin memperkuat kehadiran wajah Gereja Katolik Indonesia dalam memberikan dukungan penuh pada masyarakat yang terdampak bencana, terutama mereka yang paling terpinggirkan, di daerah terpencil, tidak terjangkau oleh bantuan bantuan, Caritas Indonesia mempromosikan gerakan Paroki Tangguh Bencana, satu gerakan sederhana, kreatif dan berdaya pembaruan. Caritas di tingkat paroki adalah yang paling dekat dengan masyarakat, memahami situasi dan keprihatinan-keprihatinan yang nyata.

No Comments

Post A Comment