
14 Sep Gereja yang Tangguh Bencana
Caritas Keuskupan Larantuka bersama Caritas Indonesia mengadakan pertemuan dengan para Pastor di 3 dekenat dalam Keuskupan Larantuka pada tanggal 8, 9 dan 11 September 2021 yang lalu. Pertemuan terpisah waktu ini juga diadakan di 3 Dekenat yang berbeda, yakni Lembata, Larantuka, dan Adonara.
Sesuai dengan mandat yang diterima dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan sejalan dengan Strategic Framework Caritas Internationalis 2019 – 2023, rangkaian pertemuan tersebut memiliki kesamaan materi, yakni Animasi Pastoral Caritas Gereja Indonesia. Pembicara utama rangkaian pertemuan tersebut adalah Direktur Eksekutif Caritas Indonesia, Rm. Fredy Rante Taruk.
“Kegiatan ini diarahkan kepada para imam di Keuskupan Larantuka, agar melalui kegiatan ini, para imam menyadari, bahwa karya Caritas ini adalah bagian dari pelayanan Gereja dan harus menyatu dalam karya para imam di tempatnya masing-masing,” demikian menurut Direktur Caritas Keuskupan Larantuka, RD. Marianus Dewantoro Welan (Romo Nus).

Suasana Animasi Pastoral Caritas di Dekenat Larantuka (Foto: Caritas Larantuka/Caritas Indonesia)
Rangkaian pertemuan tersebut juga diikuti RD. Moses Atasoge (Manager Program Rehab-Rekon Keuskupan Larantuka), RD. Sinyo da Gomez (Deken Lembata), RD. Adu Kerans (Deken Larantuka), RD. Lazarus Laga Koten (Deken Adonara), para Pastor yang melayani di ketiga 3 dekenat tersebut, biarawati dan staf program Rehab-Rekon Caritas Larantuka.
Ketika ditanya, apa yang akan dicapai dengan rangkaian pertemuan tersebut, dengan singkat Romo Nus menjawab, “Kami mau membangun kekuatan bersama untuk membangun keuskupan yang tangguh bencana, Dekenat yang tangguh bencana, Paroki yang tangguh bencana dan komunitas basis gereja (KBG) yang tangguh bencana.”
Animasi pastoral ini memang diharapkan menjadi pintu masuk memberdayakan potensi di tiap paroki hingga terbentuk keuskupan yang yang tangguh bencana. “Kami akan melakukan pelatihan bagi para relawan yang tersebar sampai ke paroki maupun KBG, agar dengan demikian kami memiliki kekuatan untuk menghadapi situasi bencana,” tutup Romo Nus.
No Comments