HARAPAN KESELAMATAN DI TENGAH PANDEMI

Saudara-saudari di seluruh tanah air Indonesia,

(Salam BELARASA dan Salam SEHAT)

Pandemi CoVID-19 hingga saat ini masih mengkhawatirkan. Jumlah kasus baru terus bertambah dari hari ke hari di Indonesia. Menurut data BNPB per 14 Mei 2020 ada 16.006 kasus positif tertular dan 1.043 kasus orang yang meninggal. Dampak dari pandemi ini telah melumpuhkan hampir semua sendi kehidupan yang membuat kita tidak lagi bisa melakukan aktivitas harian secara normal seperti bekerja, bersekolah bahkan berdoa ke tempat-tempat peribadatan. Semua akhirnya dilakukan dari rumah demi menekan angka penyebaran CoVID-19.

Saudara-saudara yang terkasih,

Pada dasarnya, protokol pencegahan penyebaran CoVID-19 ini cukup efektif dengan bertumpu pada perilaku hidup bersih dan sehat, yaitu dengan membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun setelah dan sebelum beraktifitas, menggunakan masker apabila berada di tempat umum dan menjaga jarak fisik antar individu sejauh 2 meter. Maka yang dibutuhkan adalah mendisiplinkan diri dengan protokol mitigasi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah melalui BNPB, Kementerian Kesehatan, dan Pemerintah Daerah terkait. Kita juga diminta agar jangan mudik dulu tahun ini untuk memutus rantai penyebaran virus. Kita menyayangi keluarga kita di kampung atau di kota, agar tetap sehat dan berumur panjang dengan tidak mudik atau tidak saling berkunjung.

Sejak situasi darurat ini, Gereja Katolik melalui Keuskupan-Keuskupan yang berada di 37 wilayah di Indonesia sudah mengeluarkan imbauan untuk meniadakan kegiatan yang menyebabkan umat berkumpul di Gereja, baik itu kegiatan liturgi maupun non-liturgi. Umat Katolik sampai saat ini dapat mengikuti misa online, dan di bulan Mei yang dihormati sebagai bulan Maria, umat Katolik mengikuti doa Rosario Laudato Si melalui channel Youtube yang disediakan oleh Komisi Komsos KWI. Doa bersama mohon kerahiman Ilahi sekaligus membangun solidaritas bersama untuk dunia yang lebih baik.

Romo Fredy Rante Taruk, Pr (kanan) menemui Bapak Ir. Bernardus Wisnu Widjaja, M.Sc (Deputi Bidang Sistem dan Strategi-BNPB) sebelum konferensi pers di Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta (15/5).

 

Gereja selalu mengajarkan kepada umatnya kewajiban bertindak demi kesejahteraan bersama atau bonum commune (Mater et Magistra, 1961; Gaudium et Spes, 1965). Pada masa pandemi ini, aturan pemerintah tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), “social distancing” “work from home” atau “stay at home” merupakan usaha untuk mencegah penyebaran CoVID-19 demi kesehatan publik – kebaikan bersama. Ketika otoritas publik mengeluarkan aturan yang secara jelas menunjukkan kepedulian terhadap kepentingan bersama, umat pun patut mentaatinya sebagaimana diajarkan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma (13:1) agar “tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya” yang sungguh-sungguh memperhatikan kebaikan bersama. Selaras dengan itu, umat Kristiani sekarang diminta untuk mematuhi aturan pemerintah untuk mengurangi penyebaran CoVID-19 ini sebagai penghayatan demi kebaikan bersama.

Dalam iman Katolik, Yesus Kristus juga lewat teladan hidupNya, telah memberikan sebuah pengharapan akan keselamatan kekal lewat ketaatan dan ketekunan. Oleh karena itu, bagi saudara sekalian yang kebetulan berada di daerah konsentrasi pandemi, tetaplah berdiam di rumah dengan penuh kesabaran dan pengharapan akan berakhirnya pandemi ini. Harapan ini akan menguatkan dan meneguhkan hidup kita.

Saudara-saudari terkasih,

Persoalan CoVID-19 ini adalah masalah kita bersama. Hal ini tidak bisa diselesaikan oleh Pemerintah saja, tetapi memerlukan kerjasama antar elemen masyarakat tanpa terkecuali.

Kami dari Caritas Indonesia – KARINA KWI mengajak seluruh umat Katolik untuk secara aktif ikut serta secara pribadi, bersama keluarga dan kelompok umat agar tetap beraktivitas di rumah saja, jaga jarak, dan menjalani gaya hidup sehat. Dengan Bekerja dari Rumah, Belajar dari Rumah, kita bisa kreatif dan tetap produktif. Mengikuti anjuran Pemerintah ini sama dengan menjadi pahlawan untuk diri, keluarga, dan orang-orang yang Anda sayangi.

Dalam situasi sulit seperti ini, sangat tepat pula untuk menularkan pandemi cinta kasih dan solidaritas di tengah masyarakat. Mari saling bantu-membantu antar individu, keluarga dan komunitas. Mari saling mengasihi satu sama lain dengan tidak mengucilkan mereka yang menjadi PDP atau ODP;  kita memberi dukungan dan mendoakan kesembuhan mereka.

Penting pula semangat berbagi, belarasa dan saling membantu satu sama lain; terutama ikut meringankan beban orang-orang miskin yang kesulitan makanan dan minuman, serta kebutuhan dasar lainnya saat ini.

Mari berjuang bersama agar pandemi CoVID-19 ini dapat segera berakhir dan kita melewatinya dalam keadaan sehat dan aman.

Dengan berkat Tuhan, kita semua pasti bisa.

Salam Caritas – Salam Belarasa

 

Sumber: Naskah Konferensi Pers Romo Fredy Rante Taruk, Pr di Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada Jumat, 15 Mei 2020.

No Comments

Post A Comment