CATATAN DARI DESA MAGEPANDA DAN REROROJA

 

Dalam koordinasi dengan Caritas Indonesia, Caritas Keuskupan Maumere belum lama ini menerima kunjungan 7 staf program manajemen bencana dari Caritas Nepal yang tertarik untuk menggali pengetahuan tentang program pengurangan risiko bencana (PRB) dan Adaptasi Perubahan Iklim (API).

 

Diawali dengan berdiskusi di kantor Caritas Keuskupan Maumere bersama Pater Klaus Naumann, SVD (Wakil Direktur Caritas Maumere), kegiatan mereka kemudian mengunjungi Desa Magepanda yang merupakan desa dampingan Caritas Keuskupan Maumere dalam program Kemitraan untuk Ketangguhan (Partners for Resilience) yang didukung oleh Cordaid. Di desa itu mereka berdiskusi tentang bagaimana mengelola air selama musim hujan dan panas.

 

Diskusi di kantor Caritas Keuskupan Maumere bersama Pater Klaus Naumann, SVD (Photo: Yohanes Baskoro)

 

Melihat teknologi hybrid untuk mengatasi abrasi air laut ke daratan dan berdiskusi dengan masyarakat setempat tentang upaya-upaya pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim yang dilaksanakan oleh warga, adalah kegiatan mereka selanjutnya. Teknologi hybrid adalah teknologi sederhana untuk menaikkan permukaan tanah sehingga dapat menekan gerakan air laut ke daratan.

 

Konsultan Program, Caritas Indonesia mendampingi Staf Caritas Nepal di Detunggawa, Desa Done, melihat praktek baik pembuatan sumur resapan. (Photo: Caritas Maumere/Caritas Indonesia)

 

Hari berikutnya, mereka berkesempatan mengunjungi mata air Gomo Fai di Desa Done yang dirawat oleh masyarakat setempat dengan menanam vegetasi di sekitarnya, seperti Beringin, Ara, Waru dan Dadap. Ketujuh staf Caritas Nepal juga bertemu dengan warga dampingan Caritas Maumere, Mama Sisilia dan Bapak Vincent.

 

Mama Sisilia adalah pengelola sumur resapan di Desa Done, Kecamatan Magepanda dimana saat terjadi musim panas atau kering setiap tahun, sumur ini tidak pernah kering. Sumur resapan sangat berguna untuk meningkatkan volume air tanah, sehingga sumur pompa tidak mengalami kekeringan pada musim kemarau panjang.

 

Staf Caritas Nepal bersama Mama Sisilia di Desa Done, Kecamatan Magepanda (Photo: Yohanes Baskoro)

 

Sedangkan Bapak Vincent Woda adalah warga Desa Reroroja yang memanfaatkan lahan di sekitar rumahnya untuk mengembangkan tanaman hortikultura organik pada musim kemarau dan padi pada musim hujan. Penanaman tananan horti dalam 2 tahun terakhir mengacu pada kelender pasar masyarakat setempat.

 

Rangkaian kegiatan ini adalah bagian dari proyek PEACH II yang dilakukan oleh Caritas Nepal bekerjasama dengan Europe Union Education, Audiovisual and Culture Executive Agency (EU-EACEA) dan Caritas Austria, serta dalam koordinasi dengan Caritas Indonesia. Sepanjang proses belajar tersebut, Caritas Nepal mendapat pendampingan dari konsultan program Caritas Indonesia.

 

Caritas Nepal melihat mata air Gomo Fai di Desa Done. (Photo: Yohanes Baskoro)

 

Catatan yang bisa diambil dari kegiatan ini adalah bahwa konteks geografi, sosial, politik, budaya yang berbeda, membuat semua praktik baik yang didapat dari field study ini tidak dapat direplikasi oleh Caritas Nepal. Keterbatasan waktu kunjungan juga membuat banyak pertanyaan belum sempat terjawab. Namun demikian, Caritas Maumere dengan gembira dan terbuka akan berbagi praktik baik tentang panduan membuat sumur resapan kepada Caritas Indonesia.

 

 

No Comments

Post A Comment